Minggu, 13 April 2014











Minggu, 07 Januari 2018


Hebat! Hanya Butuh 3 Tahun Jokowi Kalahkan SBY Bahkan Soeharto Dalam Pembangunan Jalan Tol


Bapak pembangunan adalah salah satu title yang melekat kepada mendiang presiden ke-2 Indonesia, yakni Soeharto. Era saat the smilling general memimpin, begitu masif pemerintahan Indonesia membangun insfratuktur.


Wajar saja pembangunan insfratuktur dikebut pemerintahan Soeharto saat itu. Bumi pertiwi yang baru berusia 21 tahun (Soeharto memimpin Indonesia sejak tahun 1966) setelah resmi menjadi negara merdeka harus membangun banyak insfratuktur agar tidak ketinggalan dari negara lainnya.

Jokowi Kalahkan Soeharto dan Presiden Lain Yang Sudah Memimpin


Salah satu pembangunan insfratuktur yang dilakukan oleh Soeharto adalah jalan tol atau jalan bebas hambatan. Soeharto adalah Presiden Indonesia pertama yang membangun sebuah jalan tol. Jalan tol perdana yang Soeharto bangun adalah tol yang menghubungkan kota Jakarta, Bogor, dan Ciawi (Jagorawi) pada tahun 1973.


Pembangunan jalan bebas hambatan atau jalan tol di Indonesia telah dimulai sejak era Presiden Soeharto. Tol yang menyambungkan Jakarta, Bogor dan Ciawi atau yang dikenal dengan jalan tol Jagorawi menjadi tol perdana yang dimiliki Indonesia pada tahun 1973. Jalan tol sepanjang 46 km tersebut dioperasikan pada 9 Maret 1978. DIlansir sumber

Setelah jalan tol Jagorawi, Soeharto kemudian membangun beberapa jalan tol lainnya. Total sudah 490 km panjang jalan tol yang berhasil Soeharto bangun. Setelah itu, para presiden pengganti Soeharto juga mengikuti jejak the smilling general dalam membangun jalan tol. Dari Habibie hingga sekarang Jokowi.


“Pembangunan jalan tol di era Presiden Soeharto itu dimulai sejak tol Jagorawi tahun 98, selama 20 tahun, ada 490 km jalan tol yang terbangun sampai sebelum era (Presiden) Habibie,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja, dalam diskusi publik di di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (12/6/2017).

Lanjut Endra, pada zaman Presiden Habibie ada 7,2 km jalan tol yang dibangun. Jalan tol yang dibangun terhitung sedikit lantaran masa jabatan Habibie yang sangat singkat. Kemudian di era Presiden Gusdur ada 5,5 km jalan tol yang terbangun, dan 34 km tambahan tol di zaman Megawati Soekarno Putri.

Pembangunan jalan tol kembali meningkat signifikan pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selama dua periode menjabat, SBY membangun jalan tol sepanjang 212 km.

Namun jumlah panjang tol di era Presiden Jokowi meningkat lebih signifikan. Di mana, sejak 2014 memerintah, Jokowi sukses mengoperasionalkan 176 km dan diperkirakan hingga akhir 2017 nanti bakal ada total tambahan 568 km jalan tol di era Presiden Jokowi.

“Di era Presiden Jokowi, dalam tiga tahun hingga tahun ini ada 176 km yang beroperasi dan di akhir 2017 nanti total tambahan tol panjangnya 568 km yang beroperasi. Jadi dalam tiga tahun ada sekitar 568 km. Lebih banyak dari era 20 tahunnya pak Soeharto,” tukas Endra. Dikutip sumber.

Dari paparan diatas, hanya butuh 3 tahun Jokowi bisa mengalahkan para pendahulunya dalam hal pembangunan jalan tol. Hal ini merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Pembangunan jalan tol tersebut semata-mata dipersembehkan untuk rakyat.

Dengan jalan tol tersebut, transportasi antar daerah menjadi lebih lancar. Kelancaran transportasi tersebut akan berimbas kepada pemangkasan biaya transportasi. Konsumsi bahan bakar sebuah mobil terbukti lebih efisien saat melaju di jalan bebas hambatan. Hal ini dikarenakan kecepatan mobil yang lebih konstan saat di jalan tol.

Pemudik Bahagia

Bertepatan dengan momen bulan puasa, pembangunan jalan tol yang dihasilkan Jokowi sudah bisa dan akan dinikmati pemudik lebaran di pulau Jawa. Sejak tahun 2015, jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) terbukti bisa mengurangi kepadatan arus mudik. Tol Cipali sendiri digagas oleh Soeharto, dibangun oleh Susilo Bambang Yudhoyono, dan akhirnya diresmikan Jokowi.

Pada tahun 2017 ini, pemudik Jawa bakal bisa menikmati jalan tol lain demi kelancaran mudik. Jalan tol tersebut adalah jalan tol Pejagan-Pemalang meskipun hanya sebatas alternatif jika jalan Pantai Utara (Pantura) mengalami kepadatan.


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) memastikan jalan Tol Pejagan-Pemalang bisa dilewati kendaraan saat mudik Lebaran 2017. Namun, operasional tol ini ada syaratnya.

Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR, Adang Saf Ahmad mengatakan, jalan Tol Pejagan-Pemalang hanya dioperasikan sebagai alternatif jika jalur Pantai Utara (Pantura) mengalami kepadatan.

Menurut dia, jalan tol sepanjang 145 kilometer tersebut pembangunannya belum sempurna.

“Jadi belum sempurna, badan jalan belum sempurna, rambu belum ada, rest area belum ada. Namun demikian untuk lebaran 2017 ini, jalur 145 kilometer ini insya allah akan bisa dilalui walau dalam status fungsional,” ujar Adang di Jakarta, Selasa (23/5/2017). Dilansir sumber.

Bukan hanya pemudik Jawa yang akan dimanjakan dengan jalan tol baru, pemudik di pulau Sumatra juga bakal bisa menikmati jalan tol baru di lebaran 2017 ini. Bahkan akses jalan tol tersebut bisa dinikmati secara gratis. Hal ini membuktikan Jokowi tidak pandang bulu dalam memanjakan rakyatnya. Dari Sabang sampai Merauke, rakyat Indonesia berhak mendapatkan fasilitas negara bagi Jokowi.


Tol Trans Sumatra ruas Palembang-Indralaya (Palindra) seksi 1 akan dibuka untuk jalur mudik mulai Senin 19 Juni 2017. Hal ini untuk memperlancar arus mudik jelang lebaran 2017. “Bisa dilalui oleh pemudik secara gratis,” kata Hasan Turcahyo, Pimpinan Proyek Tol Palindra, Sabtu 17 Juni 2017. Dilansir sumber.

Cita-Cita 1.000km Jokowi

Angka 500km tersebut hanyalah setengah dari cita-cita Jokowi dalam membangun jalan tol. Jokowi merupakan seorang pemimpi besar dan mimpi tersebut bukan hanya sekedar mimpi, mimpi tersebut harus bisa dicapai oleh Jokowi. Mimpi besar jokowi saat ini salah satunya adalah membangun jalan tol sepanjang 1.000km.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) fokus menggenjot pembangunan infrastruktur. Dalam 5 tahun masa pemerintahannya, Jokowi menargetkan bisa membangun 1.260 km jalan tol.

Dalam mendukung konektivitas darat itu, menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, perusahaan pelat merah sudah mulai membangun dan menyumbang target jalan tol 1.260 km tersebut. dilansir sumber.

Apakah angka 1.000km tersebut adalah mustahil? tidak ada kata mustahil bagi Jokowi. Ia adalah seorang yang nekat dan berani. Jokowi bukanlah seorang yang overthinking, ia adalah seorang risk taker yang unggul. Ia bukan pembual literasi, ia adalah pemberi aksi. Aksi yang ia dedikasikan bagi bumi pertiwi.

Ini adalah daftar lengkap proyek jalan tol pemerntah yang dilansir sumber :
No. Nama Proyek Lokasi1. Jalan Tol Serang – Panimbang (83,6km) Provinsi Banten
3. Jalan Tol Manado – Bitung (39km) Provinsi Sulawesi Utara
4. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (99km) Provinsi Kalimantan Timur
17. Jalan Tol Pejagan – Pemalang (58km) Provinsi Jawa Tengah
18. Jalan Tol Pemalang – Batang (39km) Provinsi Jawa Tengah
19. Jalan Tol Batang – Semarang (75km) Provinsi Jawa Tengah
20. Jalan Tol Semarang – Solo (73km) Provinsi Jawa Tengah

Provinsi Jawa Tengah – Provinsi Jawa Timur

22. Jalan Tol Ngawi – Kertosono (87km) Provinsi Jawa Timur 23. Jalan Tol Kertosono – Mojokerto (41km) Provinsi Jawa Timur 24. Jalan Tol Mojokerto – Surabaya (36km) Provinsi Jawa Timur 25. Jalan Tol Gempol – Pandaan (14km) Provinsi Jawa Timur 26. Jalan Tol Ciawi – Sukabumi (54km) Provinsi Jawa Barat 27. Jalan Tol Gempol – Pasuruan (34,15km)Provinsi Jawa Timur 28. Jalan Tol Waru (Aloha) – Wonokromo – Tanjung Perak (18,2km)Provinsi Jawa Timur 29. Jalan Akses Tanjung Priok (17km) Provinsi DKI Jakarta 30. Jalan Tol Cengkareng – Batu – Ceper – Kunciran (14,19km) Provinsi DKI Jakarta 31. Jalan Tol Kunciran – Serpong (11,19km) Provinsi Banten 32. Jalan Tol Serpong – Cinere (10,14km)Provinsi Banten – Provinsi Jawa Barat 33. Jalan Tol Cinere – Jagorawi (14,64km)Provinsi Jawa Barat 34. Jalan Tol Cimanggis – Cibitung (25,39km) Provinsi Jawa Barat 35. Jalan Tol Cibitung – Cilincing (34km) Provinsi Jawa Barat – Provinsi DKI Jakarta 36. Jalan Tol Depok – Antasari (21,54km) Provinsi Jawa Barat 37. Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kp. Melayu (21,04km) Provinsi Jawa Barat – Provinsi DKI Jakarta 38. Jalan Tol Sunter – Rawa Buaya – Batu Ceper (20km) Provinsi DKI Jakarta 39. Jalan Tol Bogor Ring Road (11km)Provinsi Jawa Barat 40. Jalan Tol Serpong – Balaraja (30km) Provinsi Banten 41. Jalan Tol Batu Ampar – Muka Kuning – Bandara Hang Nadim (25km) Provinsi Kepulauan Riau 42. Jalan Tol Semanan – Sunter 20,23 km (bagian dari 6 ruas tol DKI Jakarta) DKI Jakarta 43. Jalan Tol Sunter – Pulo Gebang 9,44km (bagian dari 6 ruas tol DKI Jakarta) DKI Jakarta 44. Jalan Tol Duri Pulo – Kampung Melayu 9,6km (bagian dari 6 ruas tol DKI Jakarta) DKI Jakarta 45.Jalan Tol Kemayoran – Kampung Melayu 9,6km (bagian dari 6 ruas tol DKI Jakarta) DKI Jakarta 46. Jalan Tol Ulujami – Tanah Abang 8,7km (bagian dari 6 ruas tol DKI Jakarta) DKI Jakarta 47. Jalan Tol Pasar Minggu – Casablanca 9,16 km (bagian dari 6 ruas tol DKI Jakarta)DKI Jakarta







Bagaimana Kita Sebagai Rakyat Membantu Jokowi Menggapai Cita-Cita Mulianya?

Sesuai dengan semboyan dari Jokowi, kerja kerja dan kerja. Sistem kebut kerja Jokowi membuktikan bahwa ia serius dalam membangun negeri tercinta ini. Dalam 5 tahun ia dipercaya oleh rakyat, ia harus mempersembahkan yang terbaik kepada rakyatnya.

Jokowi yang mempersembahkan terbaik bagi rakyatnya, maka kita sebagai rakyat juga harus mempersembahkan yang terbaik pula bagi dia. Kita sebagai rakyat yang sudah mempercayai Jokowi sebagai presiden wajib membantunya dalam bekerja.

Menurut penulis, untuk membantu Jokowi menggapai cita-cita membangun 1.000 km jalan tol tersebut adalah dengan menjaga kondusifitas negeri ini. Mengapa harus menjaga kondusifitas? salah satu faktor penting dalam pembangunan jalan tol tersebut adalah biaya.

Biaya tersebut tidak lantas turun dari langit, melainkan didapat dari investor. Apalagi proyek jalan tol tersebut didominasi oleh swasta bukan jasa marga. Investor tidak akan percaya untuk menggelontorkan dananya jika situasi dan kondisi di Indonesia masih kalang kabut. Salah satu penyebab kalang kabutnya situasi di Indonesia adalah fitnah dan hoax media sosial yang menyulut perpecahan.

Mari bersama-sama memberantas fitnah dan hoax di negeri tercinta ini. Bagaimana caranya? mudah saja, mari laporkan setiap apapun fitnah dan hoax kepada kepolisian Indonesia. Saat ini, kepolisian Indonesia tengah serius mengatasi masalah ini. Banyak sekali para penyebar fitnah dan hoax yang sudah ditangkap.



https://seword.com/politik/hebat-hanya-butuh-3-tahun-jokowi-kalahkan-sby-bahkan-soeharto-dalam-pembangunan-jalan-tol

Diposting oleh VOREZZ di 20.59



Langganan: Postingan (Atom)

PAGE




TERBARU

2018 (4)
Januari (4)
2017 (29)
2016 (19)



PENGGUNA JASA KAMI

PENGGUNA JASA KAMI


KONVEKSI







BENGKEL LAS






BAJA RINGAN & GENTENG






INTERIOR






















PROPERTY




www.kebunsubogor.com - Sewa Villa di Bogor



JOK MOBIL & AUDIO MOBIL











Jasa Kebersihan & Perawatan : Pastiklin - Bogo


Contractor & Engineering. Coal Mining Transportation – Heavy Equipment Rental : www.ardhinasubursejahtera.com





OUR CLIENTS